Sumber : Observasi langsung |
Hai sobat pecinta tumbuhan, alhamdulillah sudah dilaksanakan agenda Privasi #1 oleh kak Dian Nugroho, disini kak Dian akan membahas tentang tanaman pisang. Berikut hasil dari observasi tanaman pisang.
A. Sejarah
Pada awalnya pisang merupakan tumbuhan asli yang berasal dari kawasan asia tenggara, kemudian menyebar ke seluruh wilayah dunia. Dari arah barat, pisang menyebar mulai dari Samudra menuju ke Pulau Madagaskar lalu ke Benua Afrika dan menuju ke Amerika Latin dan Amerika Tengah. Sementara itu, pisang menyebar dari arah timur melalui samudra pasifik menuju ke Hawai Di berbagai daerah dan mancanegara pisang memiliki nama-nama khas tersendiri, beberapa diantaranya: gadang atau gedhang (Jawa), biyu (Bali), chawuk atau cau (Sunda), punti (Lampung), unti (Bugis), koyo (Ternate), kula (Banda), uri (Ambon), tema (Seram) dan ounche (Madagaskar).
B. Habitat Pisang
Habitat tumbuh tanaman pisang tidak harus pada lahan khusus, karena flora ini dapat beradaptasi di wilayah dataran tinggi ataupun dataran rendah. Proses penanamannya pun tidaklah sulit dan tidak membutuhkan perhatian khusus. Selama kondisi tanah baik dan cukup cahaya matahari, maka pohon pisang dapat tumbuh dengan baik. Namun ketinggian paling optimal untuk pertumbuhan pisang adalah di kawasan dengan ketinggian 100 meter di atas permukaan laut. Jenis tanah yang cocok adalah tanah lembab dan berada pada wilayah terbuka. Sebab pohon pisang sangat membutuhkan cahaya matahari agar bisa tumbuh dengan maksimal.
C. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Musales
Famili : Musaceae
Genus : Musa
Spesies : Musa paradisiaca (L).
D. Morfologi
a.) Akar
Pohon pisang berakar rimpang dan tidak mempunyai akar tunggang yang berpangkal pada umbi batang. Akar terbanyak berada di bagian bawah tanah. Akar ini akan tumbuh menuju bawah sampai kedalaman 75-150 cm, sedangkan akar yang berada di bagian samping umbi batang tumbuh ke samping dan mendatar. Dalam perkembangannya, akar samping bisa mencapai ukuran 4-5 m (Suyanti & Supriyadi 2008).
b.) Batang
Sumber : Observasi langsung |
Batang pisang sebenarnya terletak di dalam tanah, yakni berupa umbi batang. Di bagian atas umbi batang terdapat titik tumbuh yang menghasilkan daun dan pada suatu saat akan tumbuh bunga pisang(jantung), sedangkan yang berdiri tegak di atas tanah dan sering dianggap sebagai batang merupakan batang semu. Batang semu ini terbentuk dari pelepah daun panjang yang saling menutupi dengan kuat dan kompak sehingga bisa berdiri tegak layaknya batang tanaman, oleh karena itu, batang semu kerap dinggap sebagai batang tanaman pisang yang sesungguhnya. Tinggi batang semu ini berkisar 3,5-7,5 meter, tergantung dari jenisnya (Suyanti and Supriyadi 2008).
c.) Daun
Helaian daun pisang terbentuk lanset memanjang yang letaknya tersebar dengan bagian bawah daun tampak berlilin. Daun ini diperkuat oleh tangkai daun yang panjangnya antara 30-40 cm (Suyanti & Supriyadi 2008). Batang pisang di bagian atas tanah sebenernya adalah bukan batang melainkan kumpulan tangkai dari daun pisang yang kemudian menjadi satu sehingga terlihat seperti batang.
d.) Bunga
Bunga pisang disebut juga jantung pisang karena bentuknya menyerupai jantung. Bunga pisang tergolong berkelamin satu, yakni berumah satu dalam satu tandan. Daun penumpu bunga biasanya berjejal rapat dan tersusun secara spiral. Daun pelindung yang berwarna merah tua, berlilin, dan mudah rontok berukuran panjang 10-25 cm. Bunga tersebut tersusun dalam dua baris melintang, yakni bunga betina berada di bawah bunga jantan (jika ada).
e.) Buah
Buah pisang tumbuh setelah bagian bunganya keluar. Bagian yang pertama kali tumbuh adalah bakal buah yang dikenal dengan sebutan sisir. Pertumbuhan sisir terjadi secara perlahan dan berturut-turut dimana setelah sisir pertama keluar, akan disusul sisir kedua, sisir ketiga, dan seterusnya. Ketika pertumbuhan sisir pisang sudah hampir mencapai bagian bunga, maka pada saat itu jantung pisang akan dipotong karena sudah tidak mampu untuk menghasilkan sisir lagi. Dalam satu sisir biasanya jumlah buah pisang yang dihasilkan berkisar antara 10 hingga 20 buah.
E. Panen dan Pasca Penen
Buah yang cukup umur untuk dipanen berumur 80-100 hari, tergantung varietas. Cara penentuan panen ada pula yang berdasarkan hari setelah jantung pisang dipotong, kemudian dilakukan penandaan dengan pita. Untuk prosedur panennya menggunakan parang yang tajam dan bersih kemudian diturunkan dengan disangga menggunakan bambu lalu dipotong setengah batang pisang setelah itu tinggak potong tangkai buahnya. Angkut tandan pisang dengan dilapisi daun pisang kering atau bahan lainnya untuk mencegah kerusakan mekanik. Penanganan pasca penen ada beberapa penanganan seperti pemotongan pisang dari tandannya sehingga pada waktu pengemasan berbentuk per sisiran setelah itu dicuci menggunakan air yang ditambah larutan klorin dan tiriskan. Terdapat juga proses pemeraman, proses pemeraman dapat dilakukan pada lingkungan yang sejuk. Untuk proses pengemasan menggunakan dapat menggunakan anyaman bambu, kotak karton dsb, tergantung jarak pemasaran dan permintaan konsumen.
F. Contoh Olahan Pisang
Contoh-contoh olahan pisang antara lain: selai pisang, pisang goreng, kolak pisang, nugget pisang, piscok, es pisang hijau.
Penulis: Dian Nugroho
DAFTAR PUSTAKA
Suyanti & Supriyadi, Ahmad. (2008). Pisang, Budidaya, Pengolahan & Prospek Pasar. Edisi Revisi. Penebar Swadaya. Jakarta
https://www.teorieno.com/2016/10/klasifikasi-dan-morfologi-pisang-musa.html
https://rimbakita.com/pisang/