Trending

Tanaman sayuran seledri (Taksonomi, Kandungan Nutrisi, Morfologi, Manfaat, Perawatan Tanaman)

Foto: rumah.com


PecintaTumbuhan.Com - Seledri (Apium graveolens L.) adalah sayuran daun dan tumbuhan obat yang biasa digunakan sebagai bumbu masakan. Beberapa negara termasuk Jepang, Cina dan Korea mempergunakan bagian tangkai daun sebagai bahan makanan Tanaman seledri merupakan tanaman dikotil (berkeping dua) dan merupakan tanaman yang berbentuk rumput atau semak. Tanaman seledri tidak bercabang. Susunannya terdiri dari daun, tangkai daun, batang dan akar (Haryoto,2009).

Taksonomi Divisi : Spermatophyta Subdivisi         : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Ordo : Umbelliferales Famili : Apiaceae Genus : Apium Spesies         : Apium graveolens L. (Rukmana, 2003).

Kandungan Nutrisi 5,6 kalori. 0,1 gram lemak. 32 miligram sodium. 1,2 gram karbohidrat. 0,6 gram serat. 0,5 gram gula. 0,3 gram protein.

Morfologi Batang tidak berkayu, beruas, dan bercabang. tegak, hijau pucat. Batang seledri sangat pendek sekitar 3-5 cm, sehingga seolah olah tidak kelihatan.
Foto: food.detik.com



Daun seledri bersifat majemuk, daunnya menyirip ganjil dengan anakan antara 3 – 7 helai. Tepi daun beringgit pada pangkal maupun ujungnya runcing. Tulang daunnya menyirip dengan ukuran panjang 2 - 7,5 cm dan lebarnya 2 - 5 cm. Tangkai daun tumbuh tegak ke atas atau ke pinggir batang dengan panjang sekitar 5 cm, berwarna hijau atau keputihan.

Bunga tunggal, denganetangkai yang jelas, sisi kelopak yang tersembunyi, daun bunga putih kehijauan atau merah jambu pucat dengan ujung yang bengkok. Bunga betina majemuk yang jelas,tidak bertangkai atau bertangkai pendek, sering mempunyai daun berhadapan atau berbatasan dengan tirai bunga. Tidak bertangkai atau dengan tangkai bunga tidak lebih dari 2 cm panjangnya.

Akar tebal, sistem akarannya menyebar ke semua arah sekitar 5 – 9 cm, pada kedalaman 30 - 40 cm.

Manfaat 
Smith (dalam Hasyim, 2010) berpendapat bahwa manfaat dari tanaman seledri adalah, daun yang dimanfaatkan sebagai penambah aroma pada masakan, akar seledri berkhasiat memacu enzim pencernaan dan peluruh kencing (diuretik) sedangkan buah dan bijinya sebagai pereda kejang (antispasmodik), menurunkan kadar asam urat darah, anti rematik, penenang (sedatif), dan anti hipertensi.


Perawatan Tanaman Seledri Lakukan penyiraman setiap pagi dan sore hingga tanaman berumur satu minggu. Setelah itu, siramlah 2-3 kali dalam satu minggu. Tergantung pada kondisi cuaca, usahakan media tidak terlalu becek atau kering.
Untuk budidaya seledri organik pemberian pupuk organik cair sangat efektif sebagai pupuk susulan. Pupuk organik cair banyak dijual di toko-toko pertanian dalam berbagai merek, atau bisa juga dibuat sendiri. Selain pupuk cair bisa juga digunakan pupuk kompos, pupuk kandang atau pupuk hayati.
Encerkan pupuk organik cair sebelum disiramkan pada tanaman. Biasanya 10 ml pupuk cair diencerkan dengan 1 liter air sebelum digunakan. Untuk lebih khususnya ikuti petunjuk yang terdapat dalam kemasan pupuk tersebut. Siramkan pupuk yang telah diencerkan dengan dosis 100 ml per polybag. Frekuensi pemupukan dilakukan setiap 1-2 minggu sekali.
Budidaya seledri dalam pot atau polybag sebenarnya relatif jarang terkena hama atau penyakit. Namun, pada budidaya seledri dalam skala luas, serangan ini banyak dijumpai. Jadi, tidak ada salahnya kita mengetahui jenis-jenis hama dan penyakit tersebut.
Terdapat beberapa hama yang sering dijumpai dalam budidaya seledri. Beberapa di antaranya adalah ulat tanah, keong, kutu dan tungau. Hama-hama tersebut bisa diberantas dengan dipungut langsung dengan tangan.
Sedangkan jenis-jenis penyakit budidaya seledri adalah cercospora, bercak septoria dan virus aster yellow. Untuk menghindari penyakit tersebut, lakukan pencegahan sejak dini sejak pemilihan benih, menjaga sanitasi kebun, dan pemupukan yang baik.
Apabila serangan penyakit semakin parah, bisa lakukan penyemprotan dengan pestisida organik.



Penulis
Raihan Maulana

Editor
Fadlan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak