Trending

Terong (Solanum melongena L) - Taksonomi, manfaat dan kandungan

Penulis

Dian Nugroho

(Gambar terong: Lyfstile.combas.com)


        Jakarta - Hallo sobat pecinta tumbuhan.  Semoga sehat selalu ya, kali ini kita mau membahas salah satu tanaman yang sangat familiar  di indonesia bahkan di kehidupan  sehari-hari kita. Tanaman itu bernama tanaman terong. Tanaman  ini kaya akan beragam manfaat  loh teman-teman.

          Tanaman   terong (Solanum  melongena) merupakan   jenis  sayuran   tahunan   semusim. Selain  India,  Indonesia   dipercaya  merupakan  asal  tanaman   terong.  Tanaman   ini  banyak dijumpai  tumbuh  liar di hutan-hutan  kita. Namun,  saat ini terong ditanam meluas  diberbagai belahan  bumi.  Terdapat banyak  ragam terong  yang  dibudidayakan  di Indonesia,  mulai  dari terong lokal seperti terong  gelatik,  terong kopek, terong bogor, terong medan hingga  terong impor seperti terong Jepang.  Bentuk  dan warna buah terong cukup beragam ada yang putih, hijau hingga  ungu. Bentuknya pun ada yang bulat, lonjong besar, hingga lonjong  dengan ujung lancip.  Kondisi  tanah  ideal  untuk  budidaya  terong  adalah  tanah  lempung  berpasir  dengan kisaran  pH 6,5-7. Terong  berproduksi  maksimal  pada kisaran  suhu  22-30oC. Tanaman  ini membutuhkan sinar matahari yang cukup, oleh karena itu cocok ditanam pada musim kemarau.


          Menurut Rukmana (2002), klasifikasi tanaman terong yaitu sebagai berikut: 
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Spermatophyta
Sub-divisio      : Angiospermae 
Kelas               : Dycotyledoneae 
Ordo                : Tubiflorae 
Family             : Solanaceae 
Genus              : Solanum
Spesies            : Solanum melongena L.


        Terong masih  satu keluarga  dengan cabe, tomat dan kentang.  Hama dan penyakit  yang biasa  menyerang  tanaman-tanaman  tersebut  bisa  juga  mengganggu  budidaya  terong.  Oleh  karena itu dalam melakukan rotasi tanaman,  usahakan tidak dengan tanaman-tanaman tersebut. Penyemaian  benih terong, benih yang baik untuk budidaya terong memilki daya tumbuh di atas 75%. Dengan benih seperti itu, kebutuhan  benih untuk satu hektar mencapai 300 -500 gram.

Sebelum ditanam di lahan  terbuka, benih terong sebaiknya disemaikan  terlebih  dahulu. Langkah pertama siapkan dulu tempat penyemaian  benih.

1. Buat bedengan dengan lebar satu meter dan tinggi  20 cm. Bedengan  dibuat dari ca mpuran tanah, arang sekam dan kompos dengan perbandingan  1:1:1. 

2. berikan naungan  terhadap bedengan tersebut.

3. Rendam  benih  terong  dalam  air  hangat  selama  10-15 menit,   kemudian  bungkus  benih dengan kain basah dan diamkan selama 24 jam.

4. Buat alur berjarak 5-10 cm diatas bedengan untuk  menebarkan benih.

5. Tebarkan benih dan tutup dengan tanah tipis-tipis.  Setelah itu, tutup bedengan dengan daun pisang atau karung goni basah.

6. Siram dengan air untuk  menjaga kelembaban persemaian.

7. Setelah 2-3 hari kecambah mulai tumbuh  menjadi tanaman,  buka daun pisang atau karung goni tersebut.

8. Siram setiap  hari tanaman  tersebut.  Setelah 10-15 hari,  pindahkan  bibit  tanaman  kedalam bumbunan  daun  pisang  atau  polybag  kecil  (9X10  cm),  satu  polybag  satu  tanaman.  Isi polybag atau bumbuna n  daun pisang dengan tanah dan kompos, perbandingan  1:1.

9. Sirami tanaman  yang ada dalam polybag tersebut setiap  hari. Setelah tanaman  berumur  1 - 1,5 bulan atau telah memiliki  minimal  4 helai daun, tanaman  tersebut siap dipindahkan  ke lahan terbuka.


        Terong  ungu  memiliki  anioksidan  alami  yang  lengkap.  Hal tersebut  memungkikan terong ungu dimanfaatkan  sebagai bahan baku pembuatan antioksidan.  Terong ungu (Solanum melongena L.)  merupakan  keluarga  Solanaceae.  Terong  diduga  berasal  dari  benua  Asia, tertama  India  dan  Birma.  Selain  sebagai  bahan  makanan,  terong  ungu  memiliki  manfaat sebagai obat tradisional, antara lain  untuk  obat gatal-gatal  pada kulit,  obat sakit gigi,  wasir, tekanan darang tinggi,  pelancar air seni, serta dipercaya dapat memperlancar  proses persalina n jika sering dikonsumsi pada sebelum masa persalinan  (Sastrapradja dan Rifai,  1989). 

        Salah  satu  antioksidan   yang  saat  ini  banyak  digunakan   adalah  vitamin   C  (asam askorbat). Vitamin  C larut dalam air dan memiliki  peranan penting  dalam menangkal berbagai penyakit.  Vitamin  C termasuk  golongan  vitamin  yang  mampu  menangkal  berbagai  radikal bebas ekstraseluler.  Karakteristiknya  antara lain sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya, dan logam.  Vitamin  C juga mampu menangkal nitrit  penyebab kanker. Terong ungu memiliki kemiripan  dengan vitamin  C sebagai antioksidan  dan juga memiliki  banyak manfaat,  sehingga menjadi  daya tarik  untuk  dilakukan  pengujian  terhadap  aktivitas  antioksidan.   Terong  ungu merupakan  bahan yang mudah dijumlai  di masyarakat  dan memiliki  potensi untuk  dijadikan obat alternatif secara tradisional.




Sumber:

              https://eprints. umm.ac. id/38044 /3/BAB%20 II.pd f

        Kurnia, Maya. 2019. https://distan.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/budidaya-terong-solanum- melongena-l- [Diakses 5 Mei 2022]. Martiningsih,  N., W., Sukarta., I., N., & Yuniana.,  P., E. 2014. Skrining  Fitokimia  dan Uji

            Aktivitas  Antioksidan  dari Ekstrak Etanol Buah Terong Ungu (Solanum melongena L.). Jurnal Kimia. 8:(2) pp 145-152


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak