Penulis : Firman W. | Editor : M. Fadlan F.
Jakarta - Jengkol atau Archidendron pauciflorum atau jering merupakan tumbuhan yang banyak sekali tersabar di wilayah Asia Tenggara. Orang Barat biasa menyebutnya sebagai dog fruit. Selain sangat terkenal di Indonesia maka jengkol ini juga sangat digemari di beberapa negara Asia Tenggara seperti halnya Malaysia biasa disebut jering, Myanmar akan disebut da nyin thee, dan Thailand biasa disebut luk-nieng atau luk neang ( Agrotek, 2022 ).
Taksonomi Jengkol
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus : Pithecollobium
Spesies : Pithecollobium lobatum Benth
Asal
Tidak ada sumber pasti yang menyebutkan negara mana yang menjadi asal dari pohon jengkol. Namun para ilmuan sepakat bahwa tanaman beraroma khas ini berasal dari negara-negara tropis di kawasan Asia Tenggara, seperti Myanmar, Thailand, Malaysia, dan juga Indonesia.
Sebaran
Tumbuhan dengan bau menyengat ini tersebar di berbagai kawasan Asia Tenggara. Mulai dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Filipina, dan Thailand. Di tiap-tiap negara, manfaat tanaman ini juga berbeda-berbeda.
Pohon jengkol merupakan istilah yang digunakan oleh masyarakat Indonesia, sementara di Malaysia tanaman ini dikenal dengan nama jering, di Myanmar disebut da nyin thee, serta di Thailand jengkol disebut luk nieng atau luk neang.
Habitat
Pohon jengkol adalah tumbuhan asli daerah tropis kawasan Asia Tenggara. Pada iklim ini, tumbuhan jengkol memerlukan cukup pasokan air serta hidup di lingkungan yang lembab. Akan tetapi, tanaman jengkol tetap memerlukan intensitas cahaya matahari yang cukup untuk menunjang pertumbuhannya (Rimbakita, 2022).
Morfologi Jengkol
Morfologi Tanaman Jengkol antara lain ( Teorieno, 2022 ) :
Batang Jengkol
Tinggi yaitu 20 m, tegak, bulat, berkayu, licin, percabangan simpodial, cokelat kotor.
Daun Jengkol
Majemuk, lonjong, berhadapan, panjang 10-20 cm, lebar 5-15 cm, tepi rata, ujung runcing, pangkal membulat, pertulangan menyirip, tangkai panjang 0,1-1 cm, warna hijau tua.
Bunga Jengkol
Struktur majemuk, berbentuk seperti tandan, diujung batang dan ketiak daun, tangkai bulat, panjang ± 3 cm, berwarna ungu kulitnya, benang sari kuning, putik silindris berwarna kuning, mahkota lonjong berwarna putih kekuningan.
Buah Jengkol
Bulat pipih berwarna coklat kehitaman,
Biji Jengkol
Berkeping dua, berwarna putih hingga merah atau coklat ketika tua, berbentuk bulat pipih.
Manfaat & Bahaya Jengkol
Biji yang dihasilkan pohon jengkol memiliki manfaat sekaligus ancaman bagi kesehatan. Di satu sisi, tanaman ini sangat digemari oleh masyarakat berkat kekhasan rasa dan aromanya, meskipun sebagian orang terganggu ketika mencium aroma jengkol.
Biji jengkol secara ilmiah juga mempunyai dampak negatif bagi tubuh. Bahaya tersebut dapat muncul jika jumlah jengkol yang dikonsumsi terlalu berlebihan. Di dalam jengkol terdapat kandungan asam jengkolat yang dapat memicu penumpukan kristal pada saluran urin.
Berikut ini adalah beberapa manfaat umum dari tanaman jengkol, terutama bagi bidang kesehatan dan pertanian (Rimbakita, 2022).
1. Kesehatan
Meski mengandung senyawa berbahaya, ternyata pohon jengkol mempunyai manfaat besar terhadap kesehatan tubuh. Manfaat ini dapat diperoleh jika pola dan cara mengonsumsi jengkol dilakukan dengan baik. Salah satu manfaat jengkol bagi kesehatan adalah dapat mengontrol kadar gula dalam darah, serta menjaga kesehatan jantung.
Selain itu, kandungan jengkol yang tinggi vitamin, mineral, serat dan asam jengkolat menjadi sumber nutrisi yang baik untuk tubuh. Bahkan penelitian menyebutkan bahwa protein yang terkandung di dalam jengkol lebih banyak dibanding dari kacang hijau.
Dalam 100 gram jengkol terdadapat kandungan gizi sebagai berikut:
133 kkal energi
23,3 gram protein
20,7 gram karbohidrat
240 SI Vitamin A
0,7 mg Vitamin B
80 mg Vitamin C
166,67 mg Fosfor
140 mg Kalsium
4,7 mg Zat Besi
49,5 gram Air.
Biji jengkol yang mengandung asam amino dapat menjadi racun dan menyebabkan djenkolism, seperti kejang otot, pirai, retensi urin dan gagal ginjal akut (Rimbakita, 2022).
2. Mencegah berbagai penyakit kronis
Jengkol ternyata mengandung banyak antioksidan yang punya manfaat untuk melawan radikal bebas di dalam tubuh.Jenis antioksidan yang dimiliki jengkol adalah polifenol, flavonoid, terpenoid, hingga alkaloid ( hellosehat, 2022 ).
3. Pembentukan Jaringan Tubuh
Berkat kandungan protein tinggi di dalamnya, manfaat jengkol bagi kesehatan dapat membantu pembentukan jaringan di dalam tubuh. Kandungan protein dalam jengkol jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan kandungan protein pada kacang hijau dan keledai ( doktersehat, 2022 ).
Referensi
Abahtani.com (2022, 06 Juni). Tips dan Cara Budidaya Jengkol Agar Berbuah Lebat. Diakses pada 06 Juni 2022, dari https://abahtani.com/cara-budidaya-jengkol/
Agrotek.id (2022, 06 Juni ). Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Jengkol. Diakses pada 06 Juni 2022, dari https://agrotek.id/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-jengkol/
doktersehat.com ( 2022, 06 Juni ).18 Manfaat Jengkol bagi Kesehatan, Cegah Maag hingga Anemia. Diakses pada 06 Juni 2022, dari https://doktersehat.com/gaya-hidup/gizi-dan-nutrisi/manfaat-jengkol/
hellosehat.com ( 2022, 06 Juni ). Mengenal 6 Manfaat Makan Jengkol Lebih Dekat (Asal Jangan Terlalu Banyak). Diakses pada 06 Juni 2022, dari https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/manfaat-jengkol-untuk-kesehatan/
RimbaKita.com (2022, 06 Juni). Pohon Jengkol – Asal, Morfologi, Manfaat dan Budidaya. . Diakses pada 06 Juni 2022, dari https://rimbakita.com/pohon-jengkol/
teorieno.com (2022, 06 Juni ). Klasifikasi Dan Morfologi Jengkol (Archidendron pauciflorum). Diakses pada 06 Juni 2022, dari https://www.teorieno.com/2017/12/klasifikasi-dan-morfologi-jengkol.html