Lumut Hati (Marchantiophyta) - Manfaat, dan ciri-cirinya

 

Sumber gambar: jgi.doe.gov

            Jakarta - Lumut hati merupakan lumut dengan bentuk lembaran dan pipih. Lumut hati juga memiliki perbedaan bangsa yaitu lumut hati bertalus (marchantiales) dan lumut hati berdaun (jungermaniales) didominasi dengan bentuk tumbuhan dominan talus yang menempel pada permukaan tanah.


Taksonomi

Kingdom         : Plantae

Division         : Byrophyta - Mosses

Subdivision : Hepatiicae

Class         : Hepaticopsida

Order         : Marchantiales


Struktur lumut hati 

a) Gametofit

     Gametofit umumnya berdaun dan berwarna hijau. Organ seksual bersifat diskrit dan umumnya berada di permukaan, serta dilindungi oleh struktur yang menyelimuti dengan rhizoid uniseluler.

b)   Sporangium

     Lumut hati memiliki alat penghasil spora (sporangium)dengan kaki pendukung yang disebut seta dan dilindungi oleh struktur yang disebut elater. Setelah sporangium matang, seta menegak karena tekanan air dalam sel-selnya dan akan mendorong spora untuk keluar dari sporangium. Spora matang akan keluar ketika sporangium pecah dan elater juga membuka karena dipicu oleh udara yang kering.

c)   Daun

      Daun yang ada pada lumut hati bukanlah tipe daun sejati seperti umunya kita temui pada tumbuhan tingkat tinggi. Struktur daun tersebut tidak memiliki pelepah dan biasanya hanya terdiri dari susunan sel berjajar yang sederhana dan menebal.

d)   Rhizoid

    Rhizoid dari banyak lumut hati membentuk cakram atau bercampur dengan partikel padat dan melekat kuat pada substrat tersebut. Pada rhizoid tersebut juga ditemui percabangan yang terletak pada ujung rhizoid lumut. Lumut hati memiliki dua jenis rhizoid, smoothwalled rhizoid dan tuberkulosis rhizoid. Rhizoid yang tardapat pada lumut hati memiliki struktur daun yangterdiri atas 1 sel (uniseluler) dan berfungsi sebagai alat untuk melekatkan diri padasubstrat. Beberapa spesies yang lain memiliki 2 – 3 baris daun yang melekat pada batang, dan terbagi atas dua baris daun dorsal (lobe), satu baris daun ventral (under leaf) yang biasanya memiliki ukuran lebih kecil daripada daun dorsal, atau bahkan tidak ada.

e)   Phyllids 

      Phyllids disusun dalam tiga baris, atau jarang dalam dua atau empat, tetapi tidak memiliki costa sejati.

f)    Batang

     Batang lumut hati berdaun biasanya agak tipis dan dapat bercabang dengan beragam. Pada potongan melintang batang terdiri dari lapisan luar sel yang  disebut epidermis, dan bagian dalam, yang disebut medula. Epidermis yang terdiri atas sel-sel besar dan tipis disebut hyalodermis, dan epidermis dari beberapa lapisan sel berdinding tebal yang disebut korteks.

g)   Sporofit

     Sporofit lumut hati tersusun atas kaki kecil, yang melekatkan sporofit ke gametofit, tangkai atau seta, dan kapsul berisi spora. Sporofit diselimuti oleh kaliptra sampai spora matang. Seta tetap sangat pendek sampai spora matang; setelah itu memanjang dengan cepat dalam satu atau beberapa hari, dengan pemanjangan sel-selnya dengan cepat. Seta memanjang, tidak berwarna dan biasanya sangat halus. Kapsul matang berbentuk bulat atau silinder dan dehisces biasanya oleh empat katup. Dalam kapsul matang, ada spora yang uniseluler.

h)   Spora

    Spora lumut hati bertunas menjadi protonema kecil yang berbentuk thalloid. Setiap protonema menimbulkan hanya satu gametofit baru, berbeda dari lumut yang memiliki protonemata yang dapat menimbulkan lebih dari satu gametofit. Reproduksi vegetatif sangat umum di lumut hati dan mungkin terjadiregenerasi dari daun atau sel punca, oleh gemmae yang diproduksi di permukaan atau margin daun dan juga oleh daun yang terfragmentasi.


Ciri fisik lumut hati 

    Tumbuhan yang terdapat batang dan daun dalam 2-3 baris, atau talus, ranting berasal dari sel meristem, epidermis batang, atau stem sel, daun tidak terbagi atau lobed hanya sedikit midrib. Sel pada lumut hati memiliki banyak kloroplas kecil dan terdapat badan penghasil minyak, rhizoid berupa uniseluler. Sporofit pertumbuhan oleh satu sel apikal dan sepenuhnya ditutupi hingga matang oleh calyptra dan organ pelindung khusus. memiliki seta yang rapuh dan memanjang setelah spora mengalami pematangan. Memiliki elaters tetapi jarang ada kolumella dan peristome. Spora matang secara bersamaan, sebelum perpanjangan seta. Protonema sangat kecil, talus, memproduksi satu gametofit.


Cara mengidentifikasi lumut hati
        Dalam lumut hati, identifikasi dapat dibantu melalui penentuan bentuk gametofit, anatomi internal dan isi sel pada talus, posisi organ seksual dan struktur pelindungnya. Fitur sporofit, seperti anatomi internal seta, ornamen jaket sporangial, ornamen spora, dan struktur elater juga penting untuk mengidentifikasi lumut hati. Dalam genus berdaun, fitur internal dan eksternal yang sama, di samping pengaturan daun, bentuk serta detail sel, dan posisi juga pola bercabang dari rhizoid, juga penting untuk tujuan klasifikasi.

Manfaat lumut hati
1.    Pendukung organisme kehidupan lain
       Lumut hati sebagai habitat, atau sebagai sumber makanan. Selain itu, lumut hati juga bisa menjadi substrat bagi tumbuhan lain.

2.    Pendukung stabilisasi tanah, akumulasi humus dan komersialisasi.
       Lumut hati dan lumut tanduk, seperti lumut, termasuk di antara penjajah pertama substrat telanjang dan dapat memainkan bagian penting dalam perkembangan tanah. Di habitat yang sejuk dan basah seperti di hutan awan pegunungan tropis, mereka dapat menghasilkan sejumlah besar biomassa. Lapisan tebal bryofita pada pohon dan tanah dapat menyerap air hujan dalam jumlah besar dan memainkan peran penting dalam keseimbangan air dan siklus nutrisi hutan

3.    Sebagai obat, antibiotic, antimikroba dan penahan rasa sakit.
        Lumut hati ternyata mengandung senyawa fenolik yang mampu menghambat pertumbuhan jamur dan bakteri patogen. Dalam beberapa penelitian jugaditemukan bahwa gambut memiliki efek perlambatan pada pertumbuhan kultur jaringan kanker manusia. Banyak bryophytes, terutama lumut hati, mengandung zat aktif biologis dan penelitian di Amerika Serikat pada sifat anti-kanker bryophytes telah bermanfaat.
Contoh obat yang berasal dari lumut hat;
a)   Sebagai bahan pembuat obat kulit,
b)   Obat hepatitis, penyakit yang menyerang hati, 
c)   Sebagai obat antiseptic.


Habitat
Kondisi curah hujan tinggi menjadi tempat yang menguntungkan pertumbuhan tanaman terutama lumut hati.


Sikulus Hidup
Siklus hidup lumut hati ditandai dengan pergantian dua generasi: gametofit (generasi yang menghasilkan gamet untuk reproduksi seksual) dan sporofit (generasi yang menghasilkan spora untuk penyebaran). Seperti pada bryofita lainnya, gametofitlumut hati adalah tanaman hijau yang hidup bebas sedangkan sporofit adalah "parasit", yang mengambil nutrisi untuk pertumbuhannya dari gametofit yang melekat secara permanen. Gametofit lumut hati terdiri dari batang dan daun di lumut hati berdaun dan melekat pada substrat oleh rambut satu sel (rhizoid).


Penulis
Salsabilah Alfi Zaidan Amanullah

Referensi
Lukitasari, Marheny. 2018. MENGENAL TUMBUHAN LUMUT (Bryophyta) DESKRIPSI, KLASIFIKASI, POTENSI DAN CARA MEMPELAJARINYA. Magetan: CV. AE MEDIA GRAFIKA.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak