Apel (Malus domestica) - Morfologi, taksonomi, jenis-jenis, dan manfaatnya

Gambar 1.1 Apel. 
(Sumber gambar: http://balitjestro.litbang.pertanian.go.id/permasalahan-apel-di-kota-batu/) 


Jakarta - Apel merupakan tanaman buah tahunan berasal dari Asia Barat yang beriklim sub tropis. Apel dapat tumbuh di Indonesia setelah tanaman apel ini beradaptasi dengan iklim di Indonesia, yaitu iklim tropis (Baskara, 2010). Apel menjadi salah satu jenis buah yang unggul dan sangat digemari dan dikonsumsi masyarakat. Buah apel banyak digemari masyarakat karna rasanya yang bervariasi. Buah apel sendiri memiliki banyak nutrisi dan berbagai macam vitamin diantaranya lemak baik serta karbohidrat, protein, vitamin C, vitamin A, vitamin B1, Vitamin B2 dan masih banyak lagi. (Wijaya; Ridwan ,2019)

 

Apel dapat hidup subur di daerah yang mempunyai temperatur udara dingin. Tumbuhan ini di Eropa dibudidayakan terutama di daerah subtropis bagian Utara. Sedang apel lokal di Indonesia yang terkenal berasal dari daerah Malang, Jawa Timur. Atau juga berasal dari daerah Gunung Pangrango, Jawa Barat. Di Indonesia, apel dapat tumbuh dan berkembang dengan baik apabila dibudidayakan  pada daerah  yang mempunyai  ketinggian  sekitar 1200  meter di  atas permukaan laut. (Sukamto, 2013).



Taksonomi
Taksonomi dari apel sebagai berikut:
Kerajaan            : Plantae (tumbuhan)
Divisi                 : Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)
Kelas                  : Magnoliopsida (tumbuhan dikotil
Ordo                  : Rosales Famili :rosaceace
Bangsa               : Maleae
Genus                : Malus

Spesies              : Malus domestica


Morfologi

Tanaman apel memiliki akar tunggang yaitu akar bawah tegak lurus ke dalam tanah berfungsi untuk menyokong tanaman dan meyerap unsur hara tanah. Tanaman apel memiliki batang berkayu keras dan kuat. Tanaman ini memiliki kulit yang tebal, berwarna mudah, kecoklatan hingga kuning dan keabu-abuan. Daun tanaman apel memiliki bentuk lonjong dan oval, memiliki ujung yang runcing. Dan memiliki daun tumpul dan tepi daunnya bergerigi. Tanaman apel memiliki bunga bertangkai pendek, menghadap ketas, berdandan dan pada tiap tandan bunga memiliki 6-7 bunga. Bunga pada tanaman ini tumbuh di ketiak daun, mahkota bunga berwarna putih dan kemarahan. Tanaman apel memiliki buah yang sangat bervariasi yaitu hijau, merah, dan juga kemerahan dengan bentuk oval atau bulat. Buah pada apel memiliki kulit tipis dan kasar serta memiliki pori-pori yang besar. Namun, setelah matang sempurna akan menjadi mengkilat dan juga halus permukaan buah (Baskara, 2010).



Jenis-Jenis Apel
              Apel di dunia ini sangat banyak sekali jenisnya, beberapa jenis apel ini muncul mulai dari berbagai macam warna, ukuran, rasa, hingga tempat tumbuhan ini ditumbuhkan. Berikut sebagian jenis-jenis Apel di dunia yang sering dijumpai di Indonesia.


1. Apel Rome Beauty
Apel varietas rome beauty memiliki ciri   berwarna   hijau   dengan   semburat merah. Warna merah  pada  apel rome beauty hanya  pada  bagian  yang  terpapar  sinar matahari. Kulit apel rome beauty berpori kasar dan agak tebal. Ukuran buahnya mencapai 300 gram  dengan daging buah  berwarna  putih  kekuningan dan memiliki tekstur  yang  agak keras. Apel rome beauty  memiliki    rasa    yang    lebih    masam    dibanding    dengan    jenis    apel  lainnya. (Sa’adah; Estiasih, 2015).
Gambar 1.2 Apel romebeauty (Sumber gambar:
http://balitjestro.litbang.pertanian.go.id/apel-rome-beauty/)



2. Apel Manalagi
Apel varietas manalagi   memiliki warna   kulit   hijau   kekuningan   dengan   daging berwarna putih kekuningan. Apel manalagi memiliki rasa yang lebih manis dibanding dengan apel lainnya  meskipun  apel  ini  belum  matang.  Tekstur  apel  manalagi  pun  lebih  keras  jika dibanding dengan varietas rome beauty dan anna.Seiring dengan tingkat kematangan buah apel, maka kandungan gulanya juga akan bertambah. (Sa’adah; Estiasih, 2015).
Gambar 1.3 Apel Manalagi 
(Sumber gambar https://warungpkk.pasuruankab.go.id/detail/96)



3. Apel Anna
Apel Anna merupakan buah yang mempunyai aroma harum dengan rasa masam segar. Warna kulitnya merah dan tekstur buahnya renyah (Suryobuwono et al., 2005). Bentuk buah apel ini lonjong seperti trapesium terbalik dengan pangkal berlekuk dalam dan ujung berlekuk dangkal. Kadar air dan kandungan vitamin C-nya cukup mendominasi. Kulitnya sangat tipis sehingga tidak bisa disimpan terlalu lama (Sufrida, 2006). Apel Anna mempunyai kandungan asam yang paling tinggi.(Suhardi, 1996)
Gambar 1.4 Apel Anna
(Sumber gambar: http://darsatop.lecture.ub.ac.id/2015/09/apel-malus-sylvestris-mill/)


Manfaat
                Buah apel kandungan utamanya mengandung quercetin dalam jumlah tinggi. Pada 100 g buah apel terkandung sekitar 4.42 mg aglikon quercetin dan 13.2 glikosida quercetin (Cempaka et al., 2014). Quercetin merupakan antioksidan kuat yang termasuk dalam kelompok pigmen tanaman  yang bertanggung jawab  atas  warna  pada buah-buahan.  Selain  bermanfaat  sebagai antioksidan, apel juga memiliki manfaat lain sebagai antiinflamasi, antialergi, antitrombosis, dan aktifitas antimicrobial. Apel juga dapat bertindak sebagai antideposit trigliserida, antikolestrol, dan antiviral. Apel juga bermanfaat untuk menurunkan kadar kolesterol, mencegah kanker kesehatan, menyehatkan paru-paru, mencegah penyakit jantung dan stroke, menurunkan berat badan, menjaga kesehatan gigi (Alberto et al., 2006). Apel juga mengandung pektin yang berfungsi untuk memperbaiki otot pencernaan dan mendorong sisa makanan pada saluran pembuangan (Qiu et al.,
2009; Hyson, 2011; Samout et al., 2016)

           Antioksidan primer pada apel merupakan senyawa fenolik golongan flavonoid yang dapat menghambat metabolisme mikroba dan antioksidan sekunder pada apel terdiri dari vitamin A dan vitamin C. Hal ini sesuai dengan pendapat Alberto et al. (2006) yang menyatakan bahwa kandungan flavonoid pada apel dapat menangkal pertumbuhan mikroba. Hal ini didukung oleh pernyataan Susanto dan Setyohadi (2011) yang menyatakan bahwa vitamin C dan vitamin A dalam apel merupakan antioksidan sekunder. 


Penulis
Fadhil Akmal Prakusya


Sumber:

http://balitjestro.litbang.pertanian.go.id/permasalahan-apel-di-kota-batu/

http://balitjestro.litbang.pertanian.go.id/apel-rome-beauty/

https://warungpkk.pasuruankab.go.id/detail/96

http://darsatop.lecture.ub.ac.id/2015/09/apel-malus-sylvestris-mill/

Alberto, M, R, Canavosio, M, A, R, de Nadra, M, C, M. 2006. Antimicrobial effect of polyphenols from  apple skins  on  human bacterial  pathogens.  Electronic Journal  of Biotechnology.
9(3):205

Baskara,  M.  (2010).  Pohon  Apel  itu  masih  (bisa)  berbuah  lebat.  Majalah  Ilmiah  Populer
Bakosurtanal    Ekspedisi Geografi Indonesia. Jawa Timur

Cempaka, A, R, Santoso, S, Tanuwijaya, L, K. 2014. Pengaruh metode pengolahan (juicing dan blending) terhadap kandungan quercetin berbagai varietas apel lokal dan impor. IJHN.
1(1):14-22

Qiu,  N,  X,  Tian,  Y,  X,  Qiao,  S,  T,  Deng,  H.  2009.  Apple  pectin  behavior  separated  by ultrafiltration. Agricultural Sciences in China. 8(10):1193-1202
Sa’adah, Lailufary Ichda Noor dan Teti Estiasih. 2015. Karakterisasi Minuman Sari Apel Produksi
Skala Mikro Dan Kecil Di Kota Batu. Jurnal Pangan dan Agroindustri. Vol. 3 No 2 p.374-
380.

Samout, N, Bouzenna, H, Dhibi, S, Ncib, S, ElFeki, A, Hfaiedh, N. 2016. Therapeutic effect of apple pectin in obese rats. Biomedicine & Pharmacotherapy. 83:1233-1238
Sufrida Yulianti, Irlansyah, Edi Junaedi & Mufatis W. Khasiat & Manfaat Apel. Jagakarsa, Jakarta
Selatan. AgroMedia Pustaka.

Suhardi dan Yuniarti. 1996. Penggunaan poliester sukrosa untuk memperpanjang daya simpan buah apel kultivar Romebeauty. J. Hort 6(3):303-308

Sukamto. (2013). PRODUK INOVATIF SARI APEL CELUP USAHA KECIL MENENGAH
”GAPOKTAN MITRA ARJUNA” KOTA BATU. Malang, Jawa Timur. Prosiding Seminar
Nasional Pengabdian Masyarakat Universitas Lampung 3-4 Desember 2013. Hal: 1

Suryobuwono, A. dkk. 2005. Buah Segala musim. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Susanto, W, H, Setyohadi, B, R. 2011. Pengaruh varietas apel (Mallus sylvestris Mill.) dan lama fermentasi khamir Saccharomices cerevisiae sebagai perlakuan pra-pengolahan terhadap karakteristik sirup. Jurnal Pangan dan Agroindustri. 1(3):135-142

Wijaya, Ridwan. (2019). Klasifikasi Jenis Buah Apel Dengan Metode K-Nearest Neighbors.
Palembang, Sumatra Selatan. Volume 08, Nomor 01. Jurnal SISFOKOM. Hal: 74 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak